Jengkol, si polong kontroversial, memiliki penggemar setia di Indonesia. Aroma khas jengkol seringkali menjadi penghalang bagi sebagian orang, tetapi tekstur empuk dan rasa uniknya tetap memikat banyak lidah. Proses memasak jengkol dengan benar menjadi kunci untuk menghilangkan bau tak sedap dan menghasilkan hidangan yang lezat. Artikel ini akan membahas cara memasak jengkol agar tidak bau dan tetap empuk, sehingga para pecinta jengkol dapat menikmati hidangan favorit mereka tanpa khawatir.
Cara Memasak Jengkol agar Tidak Bau dan Tetap Empuk
Jengkol merupakan bahan makanan yang kaya akan nutrisi, tetapi aroma kuatnya seringkali menjadi masalah. Aroma ini disebabkan oleh senyawa asam jengkolat yang terkandung di dalamnya. Untuk mengurangi aroma dan mendapatkan tekstur yang empuk, proses memasak jengkol memerlukan beberapa tahapan penting. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Pemilihan Jengkol yang Tepat
Kualitas jengkol sangat berpengaruh pada hasil akhir masakan. Pilihlah jengkol yang tua dan berkualitas baik. Ciri-ciri jengkol yang baik adalah:
- Warna kulit: Pilih jengkol dengan kulit berwarna cokelat tua atau kehitaman.
- Tekstur: Jengkol yang tua biasanya memiliki tekstur yang lebih keras dan padat.
- Ukuran: Ukuran jengkol tidak terlalu berpengaruh, namun sebaiknya pilih yang ukurannya seragam agar matang merata.
2. Persiapan Awal
Perendaman
Perendaman adalah langkah penting untuk mengurangi aroma jengkol dan melunakkan teksturnya. Berikut adalah cara melakukan perendaman yang benar:
- Kupas jengkol: Buang kulit ari jengkol hingga bersih.
- Belah jengkol: Belah jengkol menjadi dua bagian atau sesuai selera. Tujuannya agar air perendam lebih mudah meresap.
- Rendam dalam air kapur sirih: Larutkan kapur sirih dalam air secukupnya. Rendam jengkol dalam larutan ini selama minimal 12 jam atau semalaman. Kapur sirih membantu menghilangkan aroma tidak sedap dan melunakkan tekstur jengkol.
- Alternatif perendaman: Jika tidak ada kapur sirih, jengkol bisa direndam dalam air biasa yang diganti secara berkala setiap 2-3 jam selama minimal 24 jam. Penambahan abu gosok juga bisa membantu.
3. Perebusan Awal, Cara Memasak Jengkol agar Tidak Bau dan Tetap Empuk
Setelah direndam, jengkol perlu direbus terlebih dahulu sebelum diolah menjadi masakan. Perebusan awal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa aroma tidak sedap dan melunakkan tekstur jengkol lebih lanjut.
- Rebus dengan daun salam dan serai: Masukkan jengkol ke dalam panci. Tambahkan beberapa lembar daun salam dan batang serai yang sudah digeprek. Daun salam dan serai memiliki aroma yang kuat dan dapat membantu menetralkan aroma jengkol.
- Rebus hingga empuk: Rebus jengkol hingga empuk, sekitar 30-60 menit tergantung ukuran dan kualitas jengkol. Periksa keempukan jengkol dengan menusuknya menggunakan garpu. Jika garpu mudah masuk, berarti jengkol sudah empuk.
- Buang air rebusan: Setelah direbus, buang air rebusan dan bilas jengkol dengan air bersih.
4. Pemipihan (Opsional)
Setelah direbus, jengkol bisa dipipihkan agar lebih mudah diolah dan bumbu lebih mudah meresap. Cara memipihkan jengkol:

Source: berkeluarga.id
- Geprek jengkol: Letakkan jengkol di atas talenan. Geprek jengkol secara perlahan menggunakan ulekan atau alat pemukul daging. Jangan geprek terlalu keras agar jengkol tidak hancur.
5. Perebusan Kedua (Opsional)
Jika masih ragu dengan aroma jengkol, perebusan kedua bisa dilakukan untuk memastikan aroma tidak sedap benar-benar hilang.
- Rebus kembali dengan rempah: Rebus kembali jengkol dengan menambahkan rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, dan kunyit yang sudah digeprek. Rempah-rempah ini akan memberikan aroma yang lebih segar dan menutupi aroma jengkol.
- Rebus sebentar: Rebus jengkol selama 15-20 menit.
- Tiriskan: Tiriskan jengkol dan siap diolah menjadi berbagai masakan.
6. Teknik Memasak Jengkol Agar Tetap Empuk
Selain persiapan yang benar, teknik memasak juga berpengaruh pada tekstur jengkol. Berikut adalah beberapa tips agar jengkol tetap empuk saat dimasak:
- Masak dengan api kecil: Masak jengkol dengan api kecil agar bumbu meresap sempurna dan jengkol tidak gosong.
- Tambahkan santan: Jika memasak jengkol dengan santan, gunakan santan kental agar tekstur jengkol lebih lembut dan gurih.
- Masak dalam waktu yang cukup: Masak jengkol hingga bumbu meresap sempurna dan jengkol benar-benar empuk. Jangan terlalu cepat mengangkat jengkol dari kompor.
7. Contoh Olahan Jengkol yang Populer
Setelah melalui proses persiapan dan perebusan yang benar, jengkol siap diolah menjadi berbagai masakan lezat. Beberapa olahan jengkol yang populer di Indonesia antara lain:
- Semur Jengkol: Jengkol dimasak dengan bumbu semur yang kaya rempah.
- Rendang Jengkol: Jengkol dimasak dengan bumbu rendang yang pedas dan kaya rempah.
- Jengkol Balado: Jengkol digoreng dan dimasak dengan bumbu balado yang pedas.
- Jengkol Goreng: Jengkol digoreng hingga kering dan renyah.
Langkah | Penjelasan | Tujuan |
---|---|---|
Pemilihan Jengkol | Pilih jengkol tua, kulit cokelat tua, tekstur keras. | Memastikan kualitas dan rasa yang optimal. |
Perendaman | Rendam dalam air kapur sirih atau air biasa selama minimal 12 jam. | Mengurangi aroma dan melunakkan tekstur. |
Perebusan Awal | Rebus dengan daun salam dan serai hingga empuk. | Menghilangkan sisa aroma dan melunakkan tekstur. |
Pemipihan (Opsional) | Geprek jengkol perlahan. | Memudahkan pengolahan dan penyerapan bumbu. |
Perebusan Kedua (Opsional) | Rebus kembali dengan rempah-rempah. | Memastikan aroma tidak sedap benar-benar hilang. |
Teknik Memasak | Masak dengan api kecil, tambahkan santan (jika perlu), masak hingga matang. | Menjaga tekstur tetap empuk dan bumbu meresap sempurna. |
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memasak jengkol yang tidak bau dan tetap empuk. Selamat mencoba dan semoga berhasil!