7 Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi yang Mudah dan Kaya Gizi – Peternak memiliki peran penting dalam menyediakan protein hewani bagi masyarakat. Pakan ternak berkualitas merupakan kunci keberhasilan peternakan. Fermentasi adalah salah satu cara meningkatkan kualitas pakan. Pakan ternak fermentasi menghasilkan nutrisi yang lebih mudah diserap oleh hewan. Proses fermentasi juga dapat meningkatkan daya simpan pakan.
Tujuh cara membuat pakan ternak fermentasi akan dibahas dalam artikel ini. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan dan prosesnya sederhana.
7 Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi yang Mudah dan Kaya Gizi
Pakan ternak fermentasi menjadi solusi cerdas bagi peternak yang ingin meningkatkan kualitas pakan dengan biaya yang lebih terjangkau. Proses fermentasi mampu meningkatkan kandungan nutrisi, daya cerna, dan daya simpan pakan. Berikut adalah 7 cara membuat pakan ternak fermentasi yang mudah dipraktikkan:
1. Fermentasi Jerami Padi dengan EM4, 7 Cara Membuat Pakan Ternak Fermentasi yang Mudah dan Kaya Gizi
Jerami padi seringkali terbuang percuma, padahal memiliki potensi sebagai pakan ternak. Proses fermentasi dengan EM4 (Effective Microorganisms 4) dapat meningkatkan nilai gizi jerami padi.
- Bahan: Jerami padi kering, EM4, molase (gula tetes), air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Jerami padi dicacah menjadi ukuran lebih kecil (5-10 cm).
- Larutkan EM4 dan molase dalam air (dosis sesuai petunjuk pada kemasan EM4).
- Semprotkan larutan EM4 secara merata pada jerami padi yang telah dicacah.
- Masukkan jerami padi ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 2-3 minggu.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Warna jerami berubah menjadi kecoklatan, berbau harum seperti tape, dan tidak berjamur.
2. Fermentasi Dedak Padi dengan Ragi Tape
Dedak padi merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk ternak. Fermentasi dengan ragi tape dapat meningkatkan kandungan protein dan vitamin B kompleks.
- Bahan: Dedak padi, ragi tape, air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, kain penutup.
- Cara Membuat:
- Larutkan ragi tape dalam air hangat.
- Campurkan larutan ragi tape dengan dedak padi hingga merata.
- Masukkan campuran ke dalam wadah dan tutup dengan kain.
- Fermentasi selama 3-5 hari.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Berbau harum seperti tape dan terasa sedikit asam.
3. Fermentasi Ampas Tahu dengan Probiotik
Ampas tahu merupakan limbah industri tahu yang kaya akan protein. Fermentasi dengan probiotik dapat meningkatkan daya cerna protein dan mengurangi bau amonia.
- Bahan: Ampas tahu, probiotik (misalnya Yakult atau produk probiotik khusus ternak), molase (opsional).
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Campurkan ampas tahu dengan probiotik (dosis sesuai petunjuk pada kemasan probiotik).
- Tambahkan molase jika diinginkan untuk meningkatkan energi.
- Masukkan campuran ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 5-7 hari.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Berbau asam segar dan tidak berlendir.
4. Fermentasi Onggok Singkong dengan Stardec
Onggok singkong merupakan limbah pengolahan singkong yang kaya akan karbohidrat. Fermentasi dengan Stardec (Suplemen Ternak Alami dan Dekomposer) dapat meningkatkan nilai gizi dan mengurangi kandungan sianida.
- Bahan: Onggok singkong, Stardec, air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Larutkan Stardec dalam air (dosis sesuai petunjuk pada kemasan Stardec).
- Campurkan larutan Stardec dengan onggok singkong hingga merata.
- Masukkan campuran ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 7-10 hari.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Berbau asam segar dan tidak berjamur.
5. Fermentasi Kulit Kopi dengan EM4
Kulit kopi merupakan limbah perkebunan kopi yang kaya akan serat. Fermentasi dengan EM4 dapat meningkatkan nilai gizi dan mengurangi kandungan kafein.
- Bahan: Kulit kopi, EM4, molase (gula tetes), air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Kulit kopi dicacah menjadi ukuran lebih kecil.
- Larutkan EM4 dan molase dalam air (dosis sesuai petunjuk pada kemasan EM4).
- Semprotkan larutan EM4 secara merata pada kulit kopi yang telah dicacah.
- Masukkan kulit kopi ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 2-3 minggu.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Warna kulit kopi berubah menjadi kecoklatan, berbau harum seperti tape, dan tidak berjamur.
6. Fermentasi Campuran Hijauan dengan Molase
Berbagai jenis hijauan seperti rumput, daun lamtoro, dan gamal dapat difermentasi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan daya simpan.

Source: slideplayer.com
- Bahan: Campuran hijauan (rumput, daun lamtoro, gamal, dll.), molase (gula tetes), air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Hijauan dicacah menjadi ukuran lebih kecil.
- Larutkan molase dalam air.
- Semprotkan larutan molase secara merata pada hijauan yang telah dicacah.
- Masukkan hijauan ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 2-3 minggu.
- Ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil: Berbau asam segar dan tidak berjamur.
7. Fermentasi Kotoran Ternak dengan EM4 (Pupuk Organik)
Meskipun bukan untuk pakan langsung, fermentasi kotoran ternak dengan EM4 menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang dapat menyuburkan lahan pakan ternak. Dengan demikian, secara tidak langsung meningkatkan kualitas pakan.
- Bahan: Kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, dll.), EM4, molase (gula tetes), air bersih.
- Alat: Ember atau wadah besar, terpal atau plastik penutup.
- Cara Membuat:
- Larutkan EM4 dan molase dalam air (dosis sesuai petunjuk pada kemasan EM4).
- Semprotkan larutan EM4 secara merata pada kotoran ternak.
- Masukkan kotoran ternak ke dalam wadah dan padatkan.
- Tutup rapat wadah dengan terpal atau plastik.
- Fermentasi selama 2-4 minggu.
- Ciri-ciri pupuk organik fermentasi yang berhasil: Warna kotoran berubah menjadi lebih gelap, berbau tanah, dan tidak berbau amonia.
Jenis Pakan | Bahan Utama | Mikroorganisme | Manfaat | Lama Fermentasi |
---|---|---|---|---|
Jerami Padi | Jerami Padi | EM4 | Meningkatkan nilai gizi, daya cerna | 2-3 Minggu |
Dedak Padi | Dedak Padi | Ragi Tape | Meningkatkan protein, vitamin B kompleks | 3-5 Hari |
Ampas Tahu | Ampas Tahu | Probiotik | Meningkatkan daya cerna protein, mengurangi bau amonia | 5-7 Hari |
Onggok Singkong | Onggok Singkong | Stardec | Meningkatkan nilai gizi, mengurangi sianida | 7-10 Hari |
Kulit Kopi | Kulit Kopi | EM4 | Meningkatkan nilai gizi, mengurangi kafein | 2-3 Minggu |
Campuran Hijauan | Rumput, Daun Lamtoro, Gamal | Molase | Meningkatkan kandungan nutrisi, daya simpan | 2-3 Minggu |
Kotoran Ternak | Kotoran Ternak | EM4 | Menghasilkan pupuk organik berkualitas | 2-4 Minggu |
Penting untuk diingat bahwa keberhasilan fermentasi sangat bergantung pada kebersihan alat dan bahan, serta ketepatan dosis mikroorganisme yang digunakan. Selalu perhatikan ciri-ciri pakan fermentasi yang berhasil sebelum diberikan kepada ternak.