5 Perbedaan Gecko dan Tokek yang Perlu Dipahami Agar Tidak Salah Beli – Gecko dan tokek, dua reptil populer, seringkali membingungkan bagi banyak orang. Masyarakat awam, pembeli potensial, dan penggemar reptil sering kesulitan membedakan keduanya. Perbedaan signifikan, seperti ukuran tubuh, pola warna, habitat, suara, dan perilaku, menjadi kunci identifikasi. Artikel ini bertujuan memberikan panduan komprehensif agar pembaca dapat membedakan gecko dan tokek dengan akurat sebelum melakukan pembelian.
5 Perbedaan Gecko dan Tokek yang Perlu Dipahami Agar Tidak Salah Beli
Meskipun sekilas terlihat mirip, gecko dan tokek memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda dalam memilih hewan peliharaan yang tepat dan memberikan perawatan yang sesuai. Berikut adalah lima perbedaan utama antara gecko dan tokek:
-
Ukuran Tubuh: 5 Perbedaan Gecko Dan Tokek Yang Perlu Dipahami Agar Tidak Salah Beli
Ukuran tubuh menjadi pembeda paling kentara antara gecko dan tokek. Tokek, secara umum, memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan kekar dibandingkan gecko. Tokek dewasa dapat mencapai panjang 30-40 cm, bahkan lebih untuk beberapa spesies. Gecko, di sisi lain, memiliki ukuran yang lebih kecil, biasanya berkisar antara 10-20 cm, tergantung pada spesiesnya. Gecko raksasa Madagaskar ( Phelsuma madagascariensis grandis) merupakan pengecualian, yang dapat mencapai ukuran tokek sedang.
Tokek: Ukuran lebih besar (30-40 cm atau lebih)
Gecko: Ukuran lebih kecil (10-20 cm, kecuali beberapa spesies)
-
Pola Warna dan Tekstur Kulit
Pola warna dan tekstur kulit juga memberikan perbedaan visual yang signifikan. Tokek umumnya memiliki warna yang lebih mencolok dan pola yang lebih kompleks. Warna hijau keabu-abuan dengan bintik-bintik oranye atau merah menjadi ciri khas tokek rumah ( Gekko gecko). Tekstur kulit tokek terasa kasar dan berbintil-bintil.
Gecko, di sisi lain, memiliki variasi warna yang lebih luas, tergantung pada spesiesnya. Beberapa gecko memiliki warna yang polos, seperti gecko leopard ( Eublepharis macularius) yang berwarna kuning dengan bintik hitam. Ada juga gecko yang memiliki warna cerah dan pola yang unik, seperti gecko terbang ( Ptychozoon kuhli) yang memiliki corak menyerupai kulit pohon. Tekstur kulit gecko umumnya lebih halus dibandingkan tokek.
Source: reptilebreeds.com
Tokek: Warna mencolok, pola kompleks (hijau keabu-abuan dengan bintik oranye/merah), tekstur kasar.
Gecko: Variasi warna luas, pola bervariasi (polos hingga cerah), tekstur lebih halus.
-
Habitat dan Distribusi Geografis
Habitat alami dan distribusi geografis juga dapat membantu membedakan gecko dan tokek. Tokek, terutama tokek rumah, sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka umumnya menghuni rumah-rumah, bangunan, dan lingkungan perkotaan lainnya.
Gecko memiliki distribusi yang lebih luas dan habitat yang lebih beragam. Mereka dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, mulai dari daerah tropis hingga gurun. Beberapa spesies gecko hidup di pepohonan, bebatuan, atau di dalam tanah. Contohnya, gecko tokek daun ( Uroplatus phantasticus) yang berasal dari Madagaskar, hidup di hutan hujan dan memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa.
Tokek: Daerah tropis dan subtropis Asia Tenggara, sering di lingkungan perkotaan.
Gecko: Distribusi lebih luas, habitat beragam (hutan, gurun, bebatuan, dll.).
-
Suara
Suara yang dihasilkan oleh gecko dan tokek sangat berbeda dan menjadi salah satu cara paling mudah untuk membedakan keduanya. Tokek terkenal dengan suaranya yang keras dan khas, yaitu “tok…kek…” yang diulang beberapa kali. Suara ini digunakan untuk menandai wilayah dan menarik perhatian lawan jenis.
Gecko umumnya menghasilkan suara yang lebih pelan dan bervariasi. Beberapa spesies gecko mengeluarkan suara mencicit, berdecit, atau bahkan mendesis. Suara gecko tidak sekeras dan seberirama seperti suara tokek.
Tokek: Suara keras dan khas “tok…kek…”.
Gecko: Suara lebih pelan dan bervariasi (mencicit, berdecit, mendesis).
-
Perilaku
Perilaku gecko dan tokek juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Tokek cenderung lebih agresif dan teritorial dibandingkan gecko. Mereka tidak ragu untuk menggigit jika merasa terancam. Gigitan tokek bisa cukup menyakitkan karena rahang mereka yang kuat.
Gecko, di sisi lain, umumnya lebih jinak dan mudah ditangani. Mereka lebih suka melarikan diri daripada menyerang. Beberapa spesies gecko bahkan dapat memutuskan ekornya (autotomi) sebagai mekanisme pertahanan diri. Ekor yang putus akan terus bergerak untuk mengalihkan perhatian predator, sementara gecko melarikan diri.
Tokek: Lebih agresif dan teritorial, gigitan menyakitkan.
Gecko: Lebih jinak, cenderung melarikan diri, autotomi (memutuskan ekor).
Fitur | Gecko | Tokek |
---|---|---|
Ukuran | Lebih kecil (10-20 cm) | Lebih besar (30-40 cm) |
Warna | Variasi luas | Hijau keabu-abuan dengan bintik |
Tekstur Kulit | Halus | Kasar |
Habitat | Beragam | Tropis, perkotaan |
Suara | Pelan, bervariasi | Keras, “tok…kek…” |
Perilaku | Jinak, autotomi | Agresif, teritorial |
Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, Anda akan lebih mudah membedakan gecko dan tokek. Hal ini penting agar Anda tidak salah beli, terutama jika Anda berencana memelihara salah satunya. Pastikan Anda mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik masing-masing hewan sebelum membuat keputusan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang gecko dan tokek. Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa untuk kembali lagi nanti, ya. Kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik lainnya seputar dunia hewan dan pengetahuan umum. Sampai jumpa!