Jenis-Jenis Angle dalam Fotografi yang Penting Diketahui – Fotografi adalah seni menangkap momen dengan kamera. Sudut pengambilan gambar atau
-angle* memengaruhi perspektif dan emosi foto. Komposisi foto menjadi lebih menarik dengan pemahaman
-angle*. Seorang fotografer perlu menguasai berbagai jenis
-angle*.
Jenis-Jenis Angle dalam Fotografi yang Penting Diketahui
Dalam dunia fotografi,
-angle* atau sudut pandang memiliki peran krusial dalam menentukan bagaimana sebuah cerita visual disampaikan. Pemilihan
-angle* yang tepat dapat mengubah persepsi penonton, menekankan detail tertentu, dan bahkan memengaruhi emosi yang ditimbulkan oleh sebuah foto. Berikut adalah beberapa jenis
-angle* dalam fotografi yang penting untuk diketahui:
1. Eye Level Angle, Jenis-Jenis Angle dalam Fotografi yang Penting Diketahui
Eye level angle adalah sudut pengambilan gambar yang paling umum dan sering digunakan. Pada sudut ini, kamera sejajar dengan mata subjek. Hasilnya, foto terasa natural dan relatable karena memberikan perspektif yang mirip dengan pandangan mata manusia.
- Karakteristik: Memberikan kesan netral, jujur, dan tidak memihak.
- Penggunaan: Cocok untuk potret, foto jurnalistik, dan fotografi jalanan.
- Contoh: Memotret seorang anak bermain di taman dengan kamera sejajar dengan tinggi badan anak tersebut.
2. High Angle
High angle adalah sudut pengambilan gambar dari atas subjek. Sudut ini memberikan kesan subjek terlihat lebih kecil, lemah, atau rentan. Selain itu,
-high angle* juga dapat digunakan untuk menunjukkan skala atau konteks lingkungan sekitar subjek.
- Karakteristik: Memberikan kesan kecil, lemah, rentan, atau menunjukkan skala lingkungan.
- Penggunaan: Cocok untuk foto landscape, foto arsitektur, atau untuk menunjukkan keramaian suatu tempat. Bisa juga digunakan untuk potret dengan tujuan tertentu, misalnya untuk menekankan kesendirian subjek.
- Contoh: Memotret keramaian pasar dari atas gedung bertingkat. Memotret seseorang yang sedang duduk termenung di taman dari posisi yang lebih tinggi.
3. Low Angle
Kebalikan dari
-high angle*,
-low angle* adalah sudut pengambilan gambar dari bawah subjek. Sudut ini memberikan kesan subjek terlihat lebih besar, kuat, dominan, atau mengintimidasi.
-Low angle* sering digunakan untuk menekankan kekuatan, otoritas, atau keagungan suatu objek.
Source: bluesquaremanagement.com
- Karakteristik: Memberikan kesan besar, kuat, dominan, mengintimidasi, atau agung.
- Penggunaan: Cocok untuk foto arsitektur (misalnya, memotret gedung pencakar langit), foto potret untuk memberikan kesan kuat pada subjek, atau foto aksi untuk menekankan kekuatan gerakan.
- Contoh: Memotret pohon raksasa dari dasar batangnya. Memotret seorang atlet yang sedang berlari dari posisi yang sangat rendah.
4. Dutch Angle (Tilt Angle)
Dutch angle, juga dikenal sebagai
-tilt angle* atau
-oblique angle*, adalah sudut pengambilan gambar di mana kamera dimiringkan secara sengaja. Sudut ini menciptakan kesan disorientasi, ketidakstabilan, atau kegelisahan.
-Dutch angle* sering digunakan untuk menciptakan suasana yang dramatis, aneh, atau menegangkan.
- Karakteristik: Memberikan kesan disorientasi, ketidakstabilan, kegelisahan, dramatis, aneh, atau menegangkan.
- Penggunaan: Cocok untuk film horor, film thriller, atau untuk foto yang ingin menyampaikan perasaan tidak nyaman atau tidak pasti.
- Contoh: Memotret sebuah adegan perkelahian dengan kamera yang dimiringkan. Memotret sebuah bangunan yang runtuh dengan
-dutch angle* untuk menekankan kehancurannya.
5. Bird’s Eye View (Aerial View)
Bird’s eye view, atau
-aerial view*, adalah sudut pengambilan gambar dari sangat tinggi, seolah-olah melihat dari mata burung. Sudut ini memberikan perspektif yang luas dan menyeluruh terhadap suatu area.
-Bird’s eye view* sering digunakan untuk foto landscape, foto arsitektur, atau untuk menunjukkan pola dan tekstur dari suatu area.
- Karakteristik: Memberikan perspektif yang luas, menyeluruh, dan menunjukkan pola atau tekstur.
- Penggunaan: Cocok untuk foto landscape, foto arsitektur, foto urban, atau foto abstrak.
- Contoh: Memotret hamparan sawah dari atas bukit. Memotret pola jalanan kota dari helikopter.
6. Worm’s Eye View
Kebalikan dari
-bird’s eye view*,
-worm’s eye view* adalah sudut pengambilan gambar dari sangat rendah, seolah-olah melihat dari mata cacing. Sudut ini memberikan perspektif yang unik dan dramatis, serta dapat membuat objek terlihat sangat besar dan mengesankan.
- Karakteristik: Memberikan perspektif yang unik, dramatis, dan membuat objek terlihat besar dan mengesankan.
- Penggunaan: Cocok untuk foto arsitektur, foto potret dengan tujuan tertentu, atau foto abstrak.
- Contoh: Memotret gedung pencakar langit dari dasar trotoar. Memotret seorang model yang berbaring di tanah dengan kamera yang sangat rendah.
7. Over-the-Shoulder Shot
Over-the-shoulder shot adalah sudut pengambilan gambar di mana kamera ditempatkan di belakang bahu seseorang, melihat ke arah subjek lain. Sudut ini sering digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua orang, atau untuk memberikan perspektif orang pertama kepada penonton.
- Karakteristik: Menunjukkan hubungan antara dua orang, memberikan perspektif orang pertama, dan menciptakan rasa intim.
- Penggunaan: Cocok untuk film, sinetron, atau foto yang ingin menceritakan sebuah percakapan atau interaksi.
- Contoh: Memotret dua orang yang sedang berbicara di sebuah kafe dengan kamera di belakang bahu salah satu orang.
Tabel Ringkasan Jenis-Jenis Angle dalam Fotografi
Jenis Angle | Karakteristik | Penggunaan |
---|---|---|
Eye Level Angle | Netral, jujur, relatable | Potret, jurnalistik, jalanan |
High Angle | Kecil, lemah, rentan, skala lingkungan | Landscape, arsitektur, keramaian |
Low Angle | Besar, kuat, dominan, mengintimidasi | Arsitektur, potret (kuat), aksi |
Dutch Angle | Disorientasi, tidak stabil, dramatis | Horor, thriller, menegangkan |
Bird’s Eye View | Luas, menyeluruh, pola, tekstur | Landscape, arsitektur, urban, abstrak |
Worm’s Eye View | Unik, dramatis, besar, mengesankan | Arsitektur, potret (unik), abstrak |
Over-the-Shoulder Shot | Hubungan, perspektif orang pertama, intim | Film, sinetron, percakapan |
Memahami dan menguasai berbagai jenis
-angle* dalam fotografi adalah kunci untuk menciptakan foto yang menarik, bermakna, dan mampu menyampaikan pesan yang diinginkan. Eksperimen dengan berbagai
-angle* dan temukan gaya Anda sendiri dalam bercerita melalui visual.
Nah, itu dia beberapa jenis
-angle* dalam fotografi yang penting untuk kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu dalam dunia fotografi, ya! Jangan ragu untuk mencoba berbagai
-angle* dan terus berlatih agar semakin mahir. Terima kasih sudah mampir dan membaca artikel ini sampai selesai. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!